Wisata Tempat Monumen Nani Wartabone
Monumen Nani Wartabone dibangun
sekitar tahun 1987 pada masa pemerintahan Drs. A. Nadjamudin, Walikotamadya
Gorontalo. Monumen ini terletak di Lapangan Teruna Remaja, Kelurahan Biawu,
Kecamatan Kota Selalatan, Kota Gorontalo, tepat di depan rumah Dinas Gubernur
Provinsi Gorontalo saat ini .
Nani Wartabone adalah
putra asli Daerah Gorontalo yang telah banyak mengabdikan diri sebagai
pejuang bangsa dan negara, khususnya dalam gerakan patriotisme melawan
penjajahan Belanda. Gerakan patriotisme Rakyat Gorontalo di bawah pimpinan
Nani Wartabone, dengan menggunakan taktik dan strategi perjuangan mampu
mengusir bangsa penjajah, Belanda, dari Bumi Kerawang, Gorontalo. Perjuangan
rakyat Gorontalo yang patriotik mencapai klimasnya pada tanggal 23 Januari
1942, menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang mampu memproklamasikan
kemerdekaan RI dari Bumi Gorontalo, lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda.
Jiwa patriotisme
yang tumbuh dan terpelihara sejak abad ke-17, berpuncak pada patriotisme
23 Januari 1942, merupakan batu-batu kerikil yang dipersembahkan rakyat
Gorontalo dalam batas-batas kemampuannya dalam pembangunan Republik Indonesia
yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945.
Monumen Nani Wartabone |
Monemen Nani Wartabone dibangun untuk mengingatkan kepada masyarakat
Gorontalo akan peristiwa bersejarah 23 Januari 1942, dan diharapkan agar
bibit buah hasil perjuangan itu akan tumbuh pada jiwa generasi
sesudahnya untuk membangun Indonesia tercinta ini dalam mengisi
kemerdekaan.
Nani Wartabone |
Pada Jumat, 07 November 2003
pukul 10.00 WIB Alm Haji Nani Wartabone dianugerahi gelar sebagai Pahlawan
Nasional oleh Presiden RI Megawati Sukarnoputir bertempat di Istana Negara
ditandai dengan pembacaan Surat Keppres RI Nomor 085/TK/2003, tanggal 6
November 2003.
Beliau pernah memimpin Pemerintahan
Sipil
di Gorontalo pasca-Hindia Belanda yang berumur 144 hari, dengan penduduk
berjumlah 300 ribu orang. Wilayanya mencakup wilayah timur, Molibagu dan
Kaidipang (sekarang wilayah Bolmong), dan wilayah barat, Buol
dan Tolitoli (Sulteng).
Administrasi Pemrintahan
Gorontalo dijalankan tanpa melakukan perubahan berarti dari struktur pemerintahan
era Hindia Belanda. Apalagi dari segi personalia, hampir tidak ada kendala
karena sebagaian besar pamong praja di tingkat bawah yang dipegang oleh
pribumi yang loyal terhadap perjuangan tetap menjalankan fungsinya.
Wisata Tempat Pentadio Resort
Objek wisata ini diresmikan
oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Drs. Jusuf Kalla pada tanggal
25 Februari 2004. Objek wisata yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar
dengan dana APB Kabupaten Gorontalo merupakan objek wisata yang bertaraf
internasional, dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, serta dikelola
secara profesional. Objek wisata ini terletak di Desa Pentadio, Kecamatan
Telagabiru, Kabupaten Gorontalo. Lokasinya sangat menarik dan strategis
karena terletak di kawasan Danau Limboto. Fasilitas yang ada di Pentadio Resort ini, antara
lain, restauran, toko suvernir, kolam renang, pondokan, sauna, air
mancar, lokasi pemancingan, dan bak air panas.
Di lokasi ini
juga terdapat sumber air panas yang mengalir ke Danau Limboto. Di lokasi
tersebut para pengunjung dapat menyaksikan semburan mata air yang cukup
panas sehingga dapat digunakan untuk merebus telur hingga matang.
Mereka dapat menikmati siraman air dari sumber mata air yang cukup
hangat yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Wisata Tempat Pantai Lahilote
Botu berarti batu, Liyodu berarti tapak kaki, jadi Botu Liyodu adalah batu berbentuk tapak kaki. Konon menurut legenda, batu ini adalah tapak kaki dari seorang pemuda bernama Lahilote, karena kasmaran dengan seorang bidadari dari kayangan yang bernama Boyilode Hulawa, sampai nekad mencuri sayap berbentuk selendang dari sang putri, namun dalam perjalanan rumah tangganya Lahilote ditinggalkan sang putri kembali ke kayangan.
Untuk kedua kalinya Lahilote nekad menyusul Putri Boyilode Hulawa ke kayangan dengan bantuan lentikan ujung rotan sakti yang disebut Hutiya Mala. Pertemuan dengan istrinya unik, dan membinggungkan karena ketujuh bidadari yang memiliki persamaan wajah mengaku seluruhnya bernama Boyilode Hulawa, sehingga sukar baginya menentukan siapa Boyilode Hulawa yang asli.
Tangga 2000 |
Berkat bantuan seekor kunang – kunang yang hinggap pada sanggul istrinya, lahilote menemukan sang putri sesuai dengan undang – undang kayangan , bahwa siapa saja yang menjadi tua dan rambutnya beruban, ia harus dikembalikan ke dunia , karena kayangan bukan tempat dari manusia yang memilikiproses ketuaan.
Sang putri melepaskan suaminya lahilote dengan menurunkanya melalui rambut uban yang dirajut menjadi tali. Namun antara bumi dan langit tali uban itu putus, dan lahilote dengan derasnya jatuh kebumi dalam keadaan berdiri. Kaki kanannya jatuh di pantai Pohe Kota Gorontalo dan kirinyajatuh pantai Kwandang di Kabupaten Gorontalo.
Lagenda lahilote ini sampai sekarang masih dituturkan oleh masyarakat sebagai cerita rakyat bagi generasi selanjutnya. Pantai lahilote tetap menjadi obyek wisata bagi masyarakat Daerah Gorontalo dan wisatawan dari manca negara.
Pantai Lahilote ini mempunyai garis pantai melengkung membentuk busur
panah dengan pasir putih yang membentang.
Suasana pantai ini
begitu eksotik dengan keindahan pantainya yang telah di tata rapi.
Penataan sekitar Pantai Lahilote oleh Pemerintah Kota Gorontalo yang
dikerjakan sekitar tahun 2000 bertujuan menahan abrasi pantai akibat
pasang surut air laut pantai lahilote.
Lokasi ini kemudian di kenal dengan nama Tangga 2000. Sekilas orang
membayangkan jika mendengar nama tangga 2000 bahwa tangga di lokasi ini
berjumlah 2000. Wisata pantai lahilote sangat cocok buat liburan akhir
pekan bersama keluarga. Di pantai ini wisatawan juga dapat menikmati
hamparan pasir putih yang cukup cocok untuk aktivitas bermain pasir,
voli pantai, atau berjalan kaki menyusuri tepian pantai.
Apabila
berkunjung pada sore hari, jangan lupa untuk menyempatkan diri
menyaksikan matahari terbenam (sunset) di pantai ini. Sebab, panorama
sunset Pantai Lahilote termasuk salah satu sunset terindah di Gorontalo.
Tangga 2000 |
Pemandian Air Panas Lombongo
Di lokasi ini para pengunjung dapat menikmati perbagai
atraksi kesenian yang sering dilaksanakan di tempat ini. Di samping itu,
mereka dapat menikmati hangat air di tempat pemandian (kolam renang)
Lombongo yang juga sangat bermanfat untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Tempat ini juga menarik untuk relaks dan melepaskan segala bentuk
kelelahan saat sibuk bekerja.Kolam renang yang berisi air hangat ini
berukuran 500 m2 dengan kedalaman 1 hingga 2 meter.
Di sekitar pemandian ini terdapat aliran sungai serta berbagai jenis
pepohonan yang menyejukkan dan menyegarkan, sehingga tempat ini sangat
cocok untuk menghilangkan kepenatan setelah sibuk bekerja.
Pengunjung yang
tidak sempat membawa bekal makanan tidak perlu khawatir. Di sekitar
lokasi tersedia warung-warung yang menjual makanan dan aneka camilan.
Wisata Tempat Benteng Otanaha
Objek wisata ini terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1522.
Suatu ketika sebuah kapal
layar Portugal singgah di Pelabuhan Gorontalo Karena kehabisan bahan makanan,
pengaruh cuaca buruk, dan gangguan bajak laut.
Tangga Menuju Benteng Otanaha |
Mereka menghadap
kepada Raja Ilato. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan,
bahwa untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negeri, akan dibangun atau
didirikan tiga buah benteng di atas perbukitan Kelurahan Dembe, Kecamatan
Kota Barat yang sekarang ini, yakni pada tahun 1525.
Ternyata, para nakhoda Portugis
hanya memperalat Pasukan Ndoba dan Tiliaya ketika akan mengusir bajak laut
yang sering menggangu nelayan di pantai.Seluruh rakyat dan pasukan Ndoba
dan Tiliaya yang diperkuat empat Apitalau, bangkit dan mendesak bangsa
Portugis untuk segera meninggalkan daratan Gorontalo.Para nakhkoda Portugis
langsung meninggalkan Pelabuhan Gorontalo.
Ndoba dan Tiliaya tampil
sebagai dua tokoh wanita pejuang waktu itu langsung mempersiapkan penduduk
sekitar untuk menangkis serangan musuh dan kemungkinan perang yang akan
terjadi.Pasukan Ndoba dan Tiliaya,diperkuat lagi dengan angkatan laut yang
dipimpin oleh para Apitalau atau ‘kapten laut’, yakni Apitalau Lakoro,
Pitalau Lagona, Apitalau Lakadjo, dan Apitalau Djailani.
Benteng Otanaha |
Limonu menuntut balas atas
kematian ayah dan kakaknya. Naha, Ohihiya, Paha, dan Limonu telah memanfaatkan
ketiga benteng tersebut sebagai pusat kekuatan pertahanan. Dengan latar
belakang peristiwa di atas,maka ketiga benteng dimaksud telah diabadikan
dengan nama sebagai berikut. Pertama, Otanaha. Ota artinya benteng. Naha
adalah orang yang menemukan benteng tersebut. Otanaha berarti benteng yang
ditemukan oleh Naha.
Kedua,Otahiya. Ota artinya
benteng. Hiya akronim dari kata Ohihiya, istri Naha Otahiya, berarti
benteng milik Ohihiya. Ketiga Ulupahu.Ulu akronim dari kata Uwole,artinya
milik dari Pahu adalah putera Naha.Ulupahu berarti benteng milik Pahu Putra
Naha.
Benteng Otanaha |
Benteng Otanaha, Otahiya,
dan Ulupahu dibangun sekitar tahun1522 atas prakarsa Raja Ilato dan para
nakhoda Portugal.
Benteng Otanaha terletak
di atas sebuah bukit, dan memiliki 4 buah tempat persinggahan dan 348 buah
anak tangga ke puncak sampai ke lokasi benteng. Jumlah anak tangga tidak
sama untuk setiap persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat
52 anak tangga; II = 83; III = 53; IV = 89; Benteng = 71 anak tangga (total:
348 tangga naik).
Menara Keagungan Limboto
Menara Keagungan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamzah Haz, pada hari Sabtu, 20 September 2003. Nama menara ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati Gorontalo Nomor 717 Tahun 2003 tanggal 18 September 2003 yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Gorontalo. Menara ini dibangun sejak tahun 2002 dan menelan biaya Rp 8,6 miliar, dikerjakan oleh PT Gunung Garuda Indonesia dan PD Pedago Kabupaten Gorontalo.
- Lantai I = 446,56 m2 tinggi 10 meter, auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang, dirancang untuk tempat rapat;
- Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran;
- Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir);
- Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang;
- Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang.
- Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah.
- Lebar kaki pancang 21 meter.
Menara
ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing
70 km.
Nama
Pengunjung Perdana Menara Keagungan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Masing masing
telah menyetor sebesar Rp 50 juta, dan nama-nama mereka diabadikan dalam
prasasti sebagai Pengunjung Perdana. Mereka adalah:
- Hi. Abdullah Alkatiri, S.H.
- Hi. Zainuddin Hasan, M.B.A.
- Hi. Syamsur Yunus
- Drs. Hi. Rusli Habibie
- Agung Mazin, S.H.
- Drs. Hi. Hamzah Isa, S.H.
- Hi. Roem Kono
- Dr. Ir. Moh. Revodi A.
- Ir. Hi. Hamid Kuna
- Hi. Rahmat Gobel
- Dr. Hi. Dahlan Muda
Jika ingin naik hingga ke puncak menara, kita bisa menggunakan lift
yang akan mengantar kita ke lantai dua. Di lantai dua, kita bisa
berpindah lift yang lalu akan membawa kita ke puncak menara. Selain
menggunakan lift, pengunjung juga bisa mencapai puncak dengan menaiki
anak tangga. Sayangnya, fasilitas Menara Keagungan ini terlihat sudah
tak terurus. Toilet yang ada tak bisa dipergunakan dan yang mencemaskan
adalah banyaknya pelindung di sisi menara yang sudah hilang atau pecah
sehingga pengaman sisi menara hanya dibatasi oleh teralis besi.
Meskipun pemandangan yang dapat dilihat dari atas menara cukup
menyegarkan mata, tapi tiupan angin serta dek pantau yang cukup sempit
membuat menara ini tak layak dikunjungi oleh keluarga yang membawa serta
anak-anak kecil. Jika memang Menara Keagungan ini dimaksudkan untuk
mengekor kesuksesan si cantik Eiffel, sebaiknya pemerintah setempat
harus lebih memperhatikan perawatan serta tingkat keamanan menara ini.
Bukankah Gustave Eiffel pun merancang mahakaryanya dengan presisi dan
tidak asal-asalan?
Wisata Tempat Pantai Taula'a
Pantai Taula’a Gorontalo letaknya berada dibagian selatan daratan
Gorontalo, terletak di desa Taula’a Kecamatan Bilato (sebelumnya
kecamatan Boliyohuto) kabupaten Gorontalo. Jarak tempuhnya cukup dua jam
saja dari Kota Limboto, pusat kabupaten Gorontalo. Akses kesana cukup
mudah dan lokasinya pun berada dilingkungan masyarakatnya yang ramah dan
berjiwa sosial.
Taula'a Beach |
Wisata Tempat Pantai Bolihutu'o
Kota Boalemo berjarak
kurang lebih 100 km dari Gorontalo, ditempuh pakai kendaraan pribadi
atau pun kendaraan umum dengan ongkos Rp15.000 per orang. Kota ini
berada di tepi jalur Lintas Sulawesi. Selama perjalanan, kita akan
disuguhi pemandangan alam yang sejuk, hijau, lembah dan bukit ditandai
dengan lambaian pohon kelapa, persis seperti syair lagu Rayuan Pulau
Kelapa itu. Di sepanjang jalan itu pula kita bisa berhenti di beberapa
tempat untuk membeli oleh-oleh seperti pisang yang besar-besar buahnya,
makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak serta kulit ayam
yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup jagung yang lezat)
serta dodol khas daerah sana. Kota Boalemo semula adalah ibu kota
kecamatan, yang kemudian dimekarkan menjadi sebuah kabupaten setelah
Gorontalo berdiri terpisah dari Provinsi Sulawesi Utara menjadi provinsi
tersendiri.
Bolihutuo |
Kota kecil ini masih dihiasi oleh pepohonan yang menghijau
dengan ketenangan dan keramahan penduduknya yang khas. Ada yang istimewa
di sini. Ikan napoleon yang berharga ratusan ribu per kilo di Jakarta,
di sini bila musim tiba dan ada nelayan yang berhasil menangkapnya. Cuma
berharga Rp 25.000 per kilonya. Selain itu Boalemo yang terletak di
tepian Teluk Tomini ini juga terkenal dengan ikan terbangnya
(bolihutuo).
Wisata Tempat Perkampungan Suku Bajo
Suku Bajo di Desa Torosiaje Laut, Kecamatan Popayato, Pohuwato,
Gorontalo, berdiri tegak di atas permukaan laut Teluk Tomini.
Perkampungan yang berdiri sejak 1901 ini menawarkan pesona Teluk Tomini
yang indah, terutama saat matahari terbit dan tenggelam. Berlimpahnya
ikan menjadi penambah daya tarik tersendiri.
Desa Torosiaje Laut atau yang kerap disebut dengan Kampung Bajo
berjarak sekitar 400 kilometer dari pusat Kota Gorontalo dan bisa
ditempuh 7-8 jam perjalanan darat. Dari arah Bandar Udara Djalaluddin,
pengunjung bisa menyewa mobil taksi pelat hitam menuju Torosiaje.
Rata-rata sewa tarif taksi selama 24 jam adalah Rp 250.000-Rp 300.000.
Perjalanan menuju Torosiaje adalah menuju ke arah Sulawesi Tengah atau
ke arah barat dari bandar udara.
Setiba di dermaga menuju Desa Torosiaje Laut, sudah ada beberapa
lelaki yang menunggu di mulut jembatan menuju dermaga. Mereka adalah
tukang ojek perahu yang mengantar penumpang bolak-balik ke daratan
menuju Torosiaje Laut. Ongkosnya murah, setiap penumpang dipungut Rp
2.000 untuk menuju desa orang suku Bajo yang berjarak 500-an meter dari
darat itu.
Suku bajo |
Meski perkampungan ini telah berusia 110 tahun, jangan
dibayangkan kampung ini tertinggal atau masih primitif. Torosiaje telah
dipoles menjadi kampung wisata bahari yang unik pada 2007. Sudah ada
sarana penginapan, sekolah, masjid, rumah makan, toko kelontong,
termasuk toko perlengkapan telepon seluler. Warga di sana juga sudah
menikmati layanan televisi berbayar.
Warga Kampung Bajo sangat ramah. Mereka selalu tersenyum dan
kerap menyapa pendatang atau wisatawan yang berkunjung. Setelah
menyeberang dengan perahu, pengunjung mendaratkan kakinya di atas papan
kayo di perkampungan ini. Kampung Bajo yang terdiri dari dua dusun,
yakni Mutiara dan Bahari Jaya, berpola seperti huruf U. Rumah yang
berjumlah 245 unit dan dihuni 338 keluarga (1.334 orang) itu terhubung
oleh koridor beratap berbahan kayo selebar 2 meter dengan panjang 2
kilometer.
Nyaris di setiap rumah di Kampung Bajo terdapat karamba di
bagian bawah rumah. Di dalam karamba berisi berbagai jenis ikan yang
biasa dikonsumsi orang Bajo, yakni jenis ikan batu, kerapu, lajang, atau
cakalang. Untuk memasak lauk ikan, mereka tinggal mengambil menggunakan
jaring. Mudah sekali. Mudahnya mendapatkan ikan di Torosiaje ibarat
memetik bunga di taman. Bahkan, anak-anak di kampung ini salah satu
aktivitas bermainnya adalah memancing ikan. Mereka biasanya memancing
sambil duduk di koridor dengan menggunakan alat pancing berusa tali
plastik (senar) dengan umpan ikan kecil.
Menu di warung yang ada pun selalu ikan dan ikan. Anda mau tahun
seberapa lama menghabiskan ikan? Tidak perlu takut karena ikan akan
selalu disediakan terus-menerus. Ada dua jenis masakan ikan di sana,
yaitu digoreng atau dibakar. Sayurnya biasanya tumis kangkung atau kol.
Adapun pelengkapnya adalah dabu-dabu, sambal khas Gorontalo. Hmmm…
terbayang betapa sedapnya dinikmati dengan nasi yang masih mengepul
serta tiupan angin Teluk Tomini.
Nah, yang perlu diingat saat menginap di desa ini adalah jangan
sesekali melewatkan matahari terbit. Dari desa tersebut, kita bisa
menyaksikan detik demi detik sang surya muncul dari ufuk timur jika
beruntung langit sedang cerah. Saat itulah cahaya keemasannya menyiram
perairan laut sehingga bak bertaburan emas. Jangan lupa abadikan dengan
kamera. Tenggelamnya matahari juga menyuguhkan siluet perahu-perahu
nelayan Bajo yang membelah laut. Sangat indah.
Menurut Kepala Desa Torosiaje Laut Gootge Repi (63), wisatawan
ramai berkunjung saat liburan atau akhir pekan. Jumlah pengunjung bisa
mencapai 100 orang pada akhir pekan. Jumlah tersebut melonjak saat musim
liburan.
"Jika penginapan penuh, rumah-rumah warga siap menjadi
penginapan. Umumnya sebagian rumah warga di sini memang memiliki kamar
untuk disewakan kepada pengunjung dengan tarif rata-rata Rp 50.000 per
orang per malam," ucap Repi.
Wahiyudin Mamonto (35), salah seorang wisatawan di Kampung Bajo,
mengaku terkesan dengan keindahan alam laut di Torosiaje. Ketenangan
suasana, angin sepoi-sepoi, dan ombaknya yang kalem sangat cocok untuk
melepas penat pada akhir pekan setelah sebelumnya disibukkan oleh urusan
pekerjaan.
"Selain alam lautnya yang indah dan nyaman, saga terkesan dengan
masakan orang-orang Bajo di sini. Luar biasa nikmat. Masakan ikan
mereka berhasil membuat nafsu makan loan menggelora," kata pria yang
bekerja di satu badan usaha milik negara di Gorontalo itu.
Bagi Anda yang hendak mengunjungi Kampung Bajo di Torosiaje tak
perlu cemas perjalanan panjang di darat akan membosankan. Sejak
berangkat dari Kota Gorontalo, Anda juga bisa singgah di Pantai
Bolihutuoa di Kabupaten Boalemo. Setelah perjalanan darat selama tiga
jam dari Kota Gorontalo, pantai ini akan dilewati saat hendak menuju
Torosiaje.
Selepas Boalemo, Anda akan melewati rimbunnya Cagar Alam Tanjung
Panua di Kabupaten Pohuwato atau sekitar tiga jam perjalanan dari
Boalemo. Selain bisa beristirahat di tepi jalan yang rindang, di
sepanjang jalan juga banyak dijual madu hutan.
Wisata Tempat Air Terjun Ayuhulalo
Air terjun |
Di tempat ini para wisatawan dapat menghabiskan
waktu dengan menikmati keindahan Air Terjun Ayuhulalo,dan tanpa harus
berpikir berapa harga yang harus dibayar. Keaslian air terjun yang
berada diperbukitan hijau nan cantik ini, membuat wisatawan dapat
berlama-lama untuk
bersenang-senang guna menikmati hempasan air terjun,Air Terjun Ayuhulalo
sangat cocok digunakan untuk wisata akhir pekan bersama keluarga.
Danau Limboto
Di objek wisata Danau Limboto yang terletak di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, yang saat ini memiliki kedalaman antara 5 hingga 8 meter ini, para pengujung atau wisatawan dapat menikmati berbagai kegiatan, antara lain, memancing, lomba berperahu, atau berenang. Selain itu, mereka juga dapat menikmati ikan bakar segar yang disediakan oleh mayarakat nelayan setempat dengan harga yang relatif murah.
Danau Limboto |
Benteng Orange
Taluhu Barakati
Objek Wisata Taluhu Barakati terletak di Desa Barakati, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, berjarak sekitar 3 kilometer ke arah barat dari lokasi Taman Purbakala Benteng Otanaha. Nama objek wisata ini, Taluhu Barakati berasal dari dua kata, yaitu taluhu, yang berarti air, dan barakati yang berarti berkah atau rahmat.
Dinamakan demikian karena di tempat ini terdapat sumber mata air yang
sangat jernih, sejuk, dan menyegarkan, serta terbagi dalam kolam air
panas dan air dingin, laksana berkah yang tercurah dari sang pencipta.
Konon katanya air ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.
Menurut legenda masyarakat setempat yang dipercayai bahwa mata air
taluhu barakati dulunya adalah sebagai lokasi permandian permaisuri dan
kerabat kerajaan yang ada di Batudaa pada waktu zaman kerajaan. Akses
pengunjung ke lokasi wisata ini sangat mudah dan terjangkau, karena
tersedianya sarana dan prasarana lokal yang memadai.
Taluhu barakati |
Gapura taluhu barakati |
Bongo Desa Wisata Religi
Wisata Religi, bongo |
Kota Jin
Nama itu merupakan sebuah desa di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, yang bernama Desa Kotajin.
Tetapi siapapun akan penasaran mengapa desa itu dinamakan Kotajin.
Dengan berkendaraan mobil mengikuti jalan trans-Sulawesi menyusuri
pantai utara Laut Sulawesi yang tidak kalah indahnya ke arah perbatasan
dengan Provinsi Sulawesi Utara di Kecamatan Atinggola, tepat pada Km 100
kita akan membaca papan: selamat datang di Desa Kotajin.
Ketika mendekat ke satu-satunya tempat yang mungkin menjadi asal-usul
nama Kotajin itu, suasana angker tidak terasa. Sebuah pohon beringin
besar memang tumbuh di atasnya, tetapi anak-anak desa dengan ceria
bermain di sekitarnya, memanjat batu, dan memasuki gua sempit tanpa rasa
takut. Di alat GPS posisinya dapat dideteksi pada lintang utara
0o54′49.1″ dan bujur timur 123o06′38.6″.
Akses ke lokasi situs otajin yang terletak di Desa Kotajin Kecamatan
Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara dan berada di Tepi Jalan menuju
Pantai Minanga, berjarak lebih kurang 90 km ke arah Timur Laut dari Ibu
Kota Provinsi Gorontalo dan lebih kurang 70 km dari Bandar Udara
Jalaluddin. Dapat ditempuh dengan memakan waktu lebih kurang 2 jam
dengan menggunakan kenderaan roda dua dan roda empat. Akses dapat di
tempuh juga dengan menggunakan jasa angkutan hotel dan angkutan umum
(mikrolet) dengan rute Gorontalo – Atinggola.
Sebaiknya Anda menggunakan jasa pemandu atau yang lebih memahami suasana
sekitar situs otajin. Atau langsung melapor ke rumah kepala Desa
Kotajin, agar kunjungan Anda terhadap situs ini akan lancar dan tidak
mengalami kendala. Walau terkesan mistik, suasana angker di lokasi ini
tidak terasa. Karena anak-anak desa dengan ceria sering bermain di
sekitar situs otajin, memanjat batu, dan memasuki gua sempit tanpa rasa
takut.
Kotajin justru akan sangat meriah jika di kunjungi pada hari Rabu di
akhir Bulan Safar, karena seluruh penduduk desa kotajin dan masyarakat
atinggola pada umumnya akan melakukan Ritual Mandi Safar di Sungai
Andagile yang menjadi batas Provinsi Gorontalo dengan Provinsi Sulawesi
Utara. Menurut kepercayaan setempat, hari Rabu di akhir bulan Safar
adalah hari naas yang harus dibersihkan dengan cara mandi di sungai.
Obyek Wisata Pulau Saronde
Pulau Saronde terletak di Desa Ponelo Kecamatan Kwandang, jarak dari
pelabuhan Kwandang sekitar 12 mil. Adapun alat transportasinya adalah
dengan menggunakan perahu tradisional “Katinting” dengan menghabiskan
waktu sekitar 60 menit.
Saronde |
Pulau lampu
Pulau Lampu |
Pulau Lampu ini terletak dibelakan dari Pulau Saronde jarak tempuh
sekitar 30 menit. Dengan keunikan khasnya serta keindahan alamnya
Keindahan Pulau Lampu ini sulit dilupkan. Hamparan pasir putih yang
halus bagaikan tepung, serta keindahan terumbu karang Pulau Lampu ini
juga terdapat bangunan peninggalan Belanda serta menara Mercysuar dan
Tugu bersejarah. Pulau ini dulu dikenal dengan nama Hulawa yang konon
dulunya pulau ini terdapat kandungan emas.Takcukup untuk di uraikan
namun layak untuk dibuktikan oleh mata telanjang, keindahan alamnya,
nikmati pula keindahan sunsetnya.
Pemandian Air Terjun Didingga
Air Terjun Didingga |
Pemandian Air Terjun Didingga terletak di Desa Didingga Kecamtan
Tolinggula, lokasi Air terjun ini harus ditempuh dengan berjalan kaki
sekitar 3 Km dari pusat pedesaan. Di tempat ini juga anda bisa
menikamati kicauan burung-burung yang nantinya akan menemani perjalanan
anda menuju lokasi Air Terjun Didingga.Mohinggito adalah Nama Jenis Ikan
Karang yang dominan di wilayah tersebut. Pulau ini terletak di
Kecamatan Kwandang dengan luas ± 27 Ha. Dengan titik koordinat 00º 55′
34,86″ LU – 122º 52′ 33,90″ BT, yang berdekatan dengan Pulau Saronde
dengan jarak tempuh ± 13 Menit dari Pelabuhan Kwandang dengan
menggunakan Speed Boat. Memiliki Pantai Pasir Putih yang Indah
” Dikelilingi pulau – pulau kecil
” Bentuk kegiatan Wisata Fishing, Jet Ski, Selancar angin dan Snockling
” Dikelilingi pulau – pulau kecil
” Bentuk kegiatan Wisata Fishing, Jet Ski, Selancar angin dan Snockling
Pulau Raja
Pulau Raja |
Pulau Raja, Pada mulanya Pulau ini bernama ” Mongaila ” yang artinya
memancing, karena terdapat jenis – jenis ikan karang. Pulau ini terdapat
Hutan lindung yang terletak di Kecamatan Anggrek dengan luas ± 158 Ha.
Dengan titik koordinat 00º 52′ 59,40″ LU – 122º 44′ 27,48″ BT, dengan
jarak 1,5 Mil dari Pantai Tolitohuyo dan mempunyai jarak tempuh ± 5 Menit dengan menggunakan Speed Boat.
Danau Perintis
Danau Perintis |
Adapun air yang mengalir ke Danau Perintis ini berasal dari mata Air Pegunungan yaitu Air Lulahu dan Mata Air Poao.
Air Terjun Taluda'a
Air Terjun Taluda'a
Air Terjun Taludaa mempunyai ketinggian sekitar 42 Meter dan bentangan
sekitar 15 Meter, Lokasi Air Terjun Taludaa berada di Kawasan Hutan Agro
Wisata seperti Pohon buah Durian, Langsat, Nangka, Dll
Pantai Botutonu'o
Pantai Botutonu'o
Botutonu'o beach |
Pantai Wisata Botutonu’o, lokasi wisata
ini berada di desa Botutonu’o kecamatan Bone Raya kabupaten Bone
Bolango, Gorontalo. Jarak tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi
ini sekitar 15 KM dari pusat Kota Gorontalo dengan waktu 2 hingga tiga
jam dengan kendaraan mobil maupun sepeda motor.
Tidak hanya dari sekitar Gorontalo saja
yang berkunjung, bahkan daerah-daerah tetangga provinsi Gorontalo pun
juga mendatangi tempat ini, karena lokasinya berada dilintas jalan Trans
Sulawesi yang menghubungkan Gorontalo-Bolaang Mongondow, Sulawesi
Utara. Karena letaknya sangat strategis ini, maka tempat ini tidak kalah
dengan pantai wisata lainnya yang ada di Gorontalo, dan menjadi salah
satu wisata yang diandalkan didaerah ini.
Botutonu'o |
Kalau cuaca
lagi bagus, langit biru, angin sepoi-sepoi, ombak berkejaran, akan
menyambut para pengunjung. Pantainya bersih dan cocok dijelajahi dari
ujung ke ujung. Butiran pasir yang relatif besar membuat kaki mudah
terbenam, serta menambah eksotisme Botutonuo.
Pantai eksotik yang menjadi kunjungan masyarakat gorontalo ketika hari
lubur tiba, salah satu pantai eksotik seperti nama yang diberikan
tersebut. pantai tersebut di hiasi dengan puluhan kelapa yang tumbuh
rindang menjulang yang membuat pantai itu tempat wisata yang sangat
digemari.
Pantai Olele
Jika Anda melakukan perjalanan melalui pesisir pantai
selatan Gorontalo, maka anda akan melihat pemandangan yang
mempesona, laut biru yang tenang oleh karena berada di daerah Teluk
Tomini yang kaya dengan ikannya, dengan pemandangan pantai pasir putih
dan perahu nelayan yang berbaris indah. Jika anda singgah di Pantai
Olele, dan melakukan penyelaman, maka anda akan melihat pemandangan taman
bawah laut yang konon mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan taman
laut di daerah lain yang telah dikenal, seperti Taman Laut Bunaken atau Taman
Laut di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Bahkan di sinyalir bahwa
Taman Laut Olele ini lebih alami di bandingkan dengan kedua taman
laut di atas.
Taman
laut Olele menyimpan banyak
keindahan, diantaranya terdapat Goa Jin dengan ikan-ikan hias, Biota Laut,
Terumbu karang yang sehat, padat dan indah, Bunga Karang Raksasa, Beberapa
jenis ikan yang langka dan hanya terdapat di perairan teluk tomini. Saat
ini, Taman Laut Olele menjadi ikon wisata di Provinsi Gorontalo yang
berada di pesisir selatan. Jika berkunjung ke Gorontalo, tak lengkap rasanya
kalau Anda tidak mengunjungi lokasi ini. Maklum, ketenaran Pantai
Olele menggaung hingga di daerah lain sehingga mendapat
julukan Primadona Pantai Selatan.
Pantai Dunu
Pantai Dunu merupakan salah satu kekayaan alam dan pesona wisata
bahari yang dimiliki Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Panorama alamnya cukup mengagumkan. Keanggunan Pantai Dunu sudah dikenal
luas oleh masyarakat Gorontalo Utara, serta masyarakat lainnya di luar
Kabupaten Gorontalo Utara. Bahkan, tak sedikit warga dari Kabupaten
Bolmong Utara (Provinsi Sulawesi Utara) dan warga Kota Gorontalo juga
datang untuk menikmati keindahan panorama alam yang natural dengan
kelembutan pasir serta percikan ombak kecil yang menyapa penuh karamahan
siapapun yang akan mengunjungi Pantai Dunu.
Kendati sudah menjadi alternatif kunjungan wisata di Provinsi
Gorontalo, Pantai Dunu belumlah difasilitasi layaknya sebuah tempat
wisata. Misalnya saja, ruang ganti, tempat bilas, pelindung buatan serta
sarana prasarana pendukung lainnya. Untungnya, ada beberapa warga yang
memanfaatkan moment ini untuk memberikan kemudahan kepada
pengunjung yang menikmati air laut dan pasir lembut Pantai Dunu. Bisa
dikata, Pantai Dunu belum tersentuh. Hanya bentangan alam saja yang ada
dan siap menyambut kedatangan wisatawan lokal.
Pantai Dunu yang memiliki sejuta keindahan ini sudah seharusnya
dikembangkan untuk menjadi salah satu icon pariwisata di Gorontalo
bagian utara. Jika dikelola dengan baik, tempat wisata yang satu ini
bisa memberikan income terhadap pendapatan daerah. Oleh Pemerintah
Kabupaten Gorontalo Utara, rencana pengembangan Pantai Dunu untuk
menjadi tempat wisata masa depan sudah diagendakan pembangunannya di
tahun 2011.
Pantai Dunu akan menjadi wisata penunjang tempat-tempat wisata
lainnya yang ada di Gorontalo Utara. Seperti Pantai Minanga di Kecamatan
Atinggola, Ota lo Jin di Desa Kotajin Kecamatan Atinggola, Benteng
Orange di Desa Dambalo Kwandang, Pulau Lampu, Pulau Saronde dan masih
banyak lagi tempat-tempat wisata yang memiliki sejuta panorama nan
indah.
Potensi wisata Pantai Dunu kedepan pasti akan memberi dampak ekonomi
yang luar biasa bagi masyarakat setempat. Rencana pembangunan kawasan
wisata Pantai Dunu ini akan dibangun dengan struktur bangunan modern.
Sehingga, kawasan wisata ini bakal menjadi tujuan wisatawan lokal bahkan
mancanegara.
Selama perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan alam yang sejuk,
hijau, lembah dan bukit ditandai dengan lambaian pohon kelapa. Di
sepanjang jalan itu pula Anda dapat berhenti di beberapa tempat untuk
membeli ole-ole makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak
serta kulit ayam yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup
jagung yang lezat) serta dodol khas daerah Gorontalo. Atau menikmati
jagung pulut di Paguyaman, di dekat lokasi transmigrasi. Jagung ini
memiliki tongkol yang lebih kecil dibandingkan dengan jagung biasa,
namun rasanya sangat khas, lembut dan gurih.
Akses menuju tempat wisata Pantai Dunu sangatlah terjangkau, hanya
berjarak tempuh sekitar 120 menit dari Ibu kota Provinsi Gorontalo.
Terletak di Desa Dunu Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Dapat
ditempuh dengan menggunakan kenderaan roda dua dan roda empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar